Pemanfaatan Cuka Kayu sebagai Stimulan Pertumbuhan Tanaman

Industri arang Indonesia saat ini hanya mengutamakan arang sebagai produknya sedang sisanya sekitar 70 – 80% berupa limbah uap/gas yang dibuang bebas ke udara sebagai polutan (Nurhayati, 2000). Limbah asap dalam bentuk cairan ini biasa disebut cuka kayu atau asap cair atau pyroligneous acid. Cuka kayu atau wood vinegar merupakan komoditas yang relatif baru berkembang, sehingga masyarakat belum banyak mengenalnya.

Cuka kayu merupakan cairan berwarna coklat pekat yang diperoleh dari proses destilasi asap dalam pembuatan arang kayu. Komponen utama yang terdapat dalam cuka kayu adalah asam asetat dan metanol. Zat ini pernah digunakan sebagai sumber komersial untuk asam asetat (Nurhayati, 2006). Komponen kimia yang terkandung dalam cuka kayu adalah sebagai berikut (Nurhayati dkk, 2006) : Asam asetat, Methanol, Fenol, Asetol, P-kreosol, Furfural, A-metilguiakol, Sikloheksana

Menurut Mitsuyoshi (2002), kandungan asam asetat pada cuka kayu dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan mencegah serangan penyakit pada tanaman, methanol dapat mempercepat pertumbuhan, fenol dan turunannya mampu berperan sebagai inhibitor atau pencegah hama dan penyakit serta senyawaan netral dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.

Untuk lebih meningkatkan pertumbuhan anakan suatu spesies tanaman baik tinggi, diameter, panjang daun maupun lebar daun sebaiknya dilakukan campuran cuka kayu dengan arang. Adanya arang dalam campuran media tumbuh, menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Kondisi ini terjadi karena arang diketahui mempunyai kelebihan antara lain arang mempunyai pori-pori yang dapat menyerap dan menyimpan air dan unsur hara. Adanya campuran arang pada media tumbuh, dapat meningkatkan panjang akar dan bulu-bulu akar karena media akan lebih gembur dan subur sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih baik dan sempurna. 

Hal ini menyebabkan ketahanan hidup tanaman lebih lama (Komarayati, 2004). Pernyataan di atas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Komarayati dan Santoso (2011) tentang pengujian arang dan cuka kayu untuk merangsang pertumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia).

Share this :

Previous
Next Post »